Pages

Kamis, 17 November 2011

Kisah inspiratif tentang sebuah perjuangan untuk kebahagiaan

Berhubung sepupu Rai belom sempat nulis disini (oh ya, blog ini ditulis oleh 2 orang yaitu Rai dan sepupu Rai, namanya Rayto), jadinya Rai mo share salah satu kisah dari salah satu sahabat diforum (udah mbak-mbak pastinya).

Kenapa Rai memilih cerita ini untuk dishare? karena ceritanya hampir mirip dengan cerita yang Rai alami. Cinta beda agama (jeng...jeng...jeng...) cuma bedanya, mbak ini akhirnya bisa menikah dengan pria tersebut (setelah sebelumnya ditolak 2x) setelah pria itu menjadi muallaf yang sholeh walo keduabelah pihak orangtua pada awalnya menentang. Tapi mereka berjuang bersama untuk bisa bersatu dengan tujuan membangun keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah. Semoga aja kisah Rai bisa seperti mbak itu juga hehehe... #ngarep.com

Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi, bahwa kebahagiaan itu adalah proses perjuangan yang membutuhkan komitmen dan keyakinan. Kebahagiaan tidak tersedia begitu saja, tetapi butuh usaha, perjuangan dan pengorbanan untuk mendapatkannya
:)

========#############===========

Saya dan suami dari keluarga yang cukup berada. Ketika menikah kami tidak ada resepsi dan dananya kami pakai beli rumah seharga 50 juta dan mobil. Saya memilih suami karena alasan yang sangat subyektif. Dia muallaf dan saya ingin menemani dia dunia akhirat dan saya sangat yakin dia mencintai saya dan akan jadi pemimpin terbaik bagi saya. Terlebih utama, dia adalah pria pilihan saya.

Sebenarnya teman-teman dekat saya sebelumnya banyak yang kaya sekali tapi saya kok tidak tertarik ya. Saya pernah pacaran dengan anak orang terkenal Tapi saya khawatir dengan social gap yang ada. Saya takut dilecehkan. Selain dia suka mabok dan jarang shalat sehingga saya tolak mentah-mentah deh.

Dahulu, saya menolak suami saya yang sekarang karena kami beda agama. Kemudian takdir menemukan kami kembali setelah 1 tahun tidak bertemu. Cinta sulit dilogika ya? Ada kecocokan yang amat sangat diantara kami. Saya dan suami belum pernah merasa sedekat (secara hati) itu dengan orang-orang sebelum kami. rasa kehilangan sangat terasa disaat kami memutuskan untuk berpisah. Setiap saya shalat tahajud dan istikaharah yang saya lakukan, keyakinan itu timbul dan semakin kuat. Tetapi saya bingung karena kami berbeda agama.

Kisahnya saya mundur sedikit… karena beda iman, saya sempat tolak calon suami 2x. Saya tolak mentah-mentah. Padahal dia ganteng. Selain itu, kami juga berbeda umur. Saya lebih tua beberapa tahun dari suami. Dan juga persahabatan/proses ‘pedekate’ kami mengalami hambatan ke2 belah pihak. Keluarga Ibu saya pemimpin aisyiah/muhammadyah, dan keluarganya salah satu pemuka agama yang taat... tidak setuju. Tapi dengan mukjizat Allah akhirnya dia tertarik dengan agama saya lalu memutuskan untuk menjadi muallaf. Dan akhirnya kami bersatu dalam satu iman walaupun masih sulit menyatukan 2 keluarga beda iman dan budaya hingga kini. Tapi itu tidak menjadi masalah. Bukankah Allah memang menciptakan kita, manusia dengan berbagai perbedaan umur, suku, ras, budaya, pemikiran, prinsip dll. Tapi itu semua agar kita bisa saling mengenal satu sama lainnya. Dan bukankah yang terpenting kita disatukan dalam satu iman? Hukum buatan manusia bisa diubah. Hukum Tuhan lah yang terpenting :D

Setelah menikah, lambat laun kedua orangtua mulai merestui kami. Kami jarang meminta.. rumah mungil & mobil itu adalah hadiah perkawinan paling lux yang kami punya. Kami selalu bahu membahu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Namun kami saling melengkapi. Saya tipikal thinker & dia intuitive person. saya sensitif dia kurang peka. Kiri & kanan. Bisa dibilang kami bertolak belakang akan tetapi justru itu membuat kami bisa saling melengkapi.

Semakin tahun kami semakin harmonis, dan semakin kami dapat titipan Allah yang berlimpah. Tanpa bermaksud sombong dari rumah 75m2 dalam 17 tahun perkawinan menjadi 1100m2. Banyak teman yang melihat kami climbing social jauh lebih cepat dari mereka. Dari mobil gallant2 kuno sekarang sudah jadi jaguar XJ terbaru. Subhanallah…

Tapi perkawinan kami juga tidak selalu mulus. Cara mengelola keuangan yang berbeda juga sering jadi pemicu perselisihan. Kalau kami berantem hebat, maka ada saja musibah yang terjadi. Makanya kami jarang bertengkar lebih dari 3 hari… Sama-sama gak mau kehilangan juga :) . Perselisihan yang paling hebat terjadi 5 tahun yang lalu saat kami sama-sama tergoda dengan lawan jenis. Namun rasa cinta yang dalam mampu memaafkan kekhilafan.

Kami pernah mengalami kehidupan yang sangat minim secara ekonomi tapi kami selalu bahagia. Saya & suami masih sering bercanda & anak2 juga suka tertawa. Kami masih sering memanggil dengan panggilan sayang, pergi berlibur berdua, pillow talk, tukar pikiran dan kami 24 jam selalu bersama!!

Mengingat kembali proses menuju nikah, hari itu itu saya dilamar hari itu juga saya dinikahkan secara siri oleh ayah saya. 1 tahun kemudian baru diresmikan. Mertua saya sngt baik, walau beda agama. Saya sangat cinta mereka seperti orang tua saya sendiri. Walau dulu beliau pernah meminta kami untuk membatalkan pernikahan kami

Masalah yang sering timbul adalah cara mengelola keuangan. Saya suka menabung sementara dia suka belanja. Kebalik ya hahaha. Sering kami dihutangi teman-teman dekat yang sulit kembali & ini suka jadi pertengkaran karena beda cara pandang mengenai definisi “duit” kali ya. Selain itu masalah lain adalah dia generous dan gampang ditipu teman sementara saya cenderung hati-hati, terkesan pelit.

Kami sangat mementingkan anak & ortu & diam-diam saling menyadari kalau kami sangat cinta. Susah lho cari ganti pria yang sholeh, sabar & “setia” hehe. Intinya saya melihat alasan perkawinan itu adalah faktor utama untuk bertahan dan menghindari perceraian.

Kami masih saling percaya, menghargai, juga memuja “dalam hati” karena suka sok gengsi untuk merayu satu sama lain… hahaha. Saya mensyukuri memiliki keluarga yang utuh, memiliki bilai-nilai kehidupan yang sejalan, anak-anak yang sholeh, keluarga besar yang mendukung, sahabat-sahabat yang baik. Suami mensyukuri perkawinan kami yang selalu dalam lindungan Allah SWT, masih ada orang tua yang bisa diurusin, masih ada sumber penghasilan.

Kami selalu mengutamakan komunikasi & keterbukaan. Kalau secara lisan nada suara sudah tinggi maka kami memilih kirim pesan lewat email/sms/bbm. Kami membangun keluarga yang demokratis. Suami bukan diktator, saya juga tidak mendominasi keputusan.Keputusan diambil bersama, anakpun dilibatkan.

Bertanggung jawab atas pilihanhati berarti tidak mengeluh terhadap kekurangan pasangan dan setia dengan komitmen yang telah ada. Suka dan duka akan kami hadapi bersama Selalu kami berdoa agar jadi istri/suami yang baik. Suami menganggap saya sebagai teman, sahabat, kekasih & sekaligus amanah/titipin Allah. Suami sangat bertanggung jawab atas pilihannya. Saya sangat bersyukur telah memilih dia, seorang pria yang teguh dengan pilihan dan komitmen yang telah dia ambil demi kebersamaan kami dan prinsipnya walaupun mengorbankan kenyamanan dan kemewahan dari keluarganya

Setiap hari sebelum tidur kami akan menanyakan satu sama lain “apakah kamu msh sayang aku?” Suami mengaku selalu cium dahi & ke dua belah pipi saya setelah tahajud. Karena dia sangat soleh rajin dhuha, tahajud, puasa dan shalat di masjid. Kalau suami sudah terlelap “ngorok” saya akan belai-belai dan cium pipinya. Hubungan kami memang tidak banyak mengumbar kata-kata cinta alias tidak selau romantic. Tapi cinta kami sudah teruji & terbukti dibangun dengan dasar yang kokoh.

Kami berjanji untuk bertemu di akhirat kelak. Kami membangun rumah tangga atas dasar cinta dan mencari ridho NYA. Itu yang paling penting…

Saya bersyukur berjodoh dengan seorang pria pilihan hati saya sendiri dan bersyukur dia juga berjuang untuk mempertahankan saya sebagai pilihannya dan Allah telah memberikan kesempatan dan keberanian untuk memilih kesempatan itu agar bisa melewati halangan-halangan yang menghadang kami. Saya bersyukur ia tidak menyerah dan tidak meninggalkan saya dan saya bersyukur untuk bisa mempercayai dan menantinya. Ga terbayang deh, apa jadinya jika salah satu dari kami atau kami berdua memilih mundur disaat hambatan demi hambatan menghalangi kami untuk bisa bersatu. Subhanallah, terimakasih sudah memberikan keberanian untuk kami memilih jalan untuk bersatu :)

Bahagia adalah sebuah PILIHAN dan PERJUANGAN untuk mendapatkannya. Semakin besar sebuah kebahagiaan itu maka akan semakin besar juga halangannya. Ibarat semakin tinggi suatu pohon maka akan semakin kencang juga anginnya. Akan tetapi jika kita bisa melewati hambatan-hambatan itu, disanalah kebahagiaan menunggu kita.

Dan disaat sudah bersatu, ujian akan terus berdatangan. Karena hidup ini adalah ujian. Tidak ada masalah yang tidak akan datang selama kita hidup. Apapun pilihan kita, masalah baru akan tetap ada menghadang. Bedanya, apakah kita berani memilih apa yang kita pilih atau justru menghindar untuk mencari jalan aman?

Kuncinya adalah keberanian, bertanggung jawab, siap dengan resiko yang ada dan komitmen untuk bisa mencapai kebahagiaan yang kita inginkan. Tuhan selalu memberikan jalan keluar, hanya kita saja yang tidak berani melalui pintu itu dan memilih pintu yang lain. Tapi yang tidak kita sadari, pintu apapun yang kita pilih, yang namanya masalah tetaplah ada. Tapi saya lebih memilih mempunyai masalah dalam kebahagiaan saya daripada mempunyai masalah tapi saya tidak bahagia. Jangankan hidup, udah matipun kita masih ada masalah dialam kubur dan dialam akhirat... kecuali saat dah masuk surga nanti baru ga ada lagi :D


Dulu suamiku agak acuh sama anak-anak. Ketika hampir bercerai dia malahan belajar jadi bapak yang baik. Anak-anak pun makin sayang padanya. Saya yakin memiliki suami yang paling mengerti diri saya. Saya sangat bersyukur… Belum tentu loh ada pria lain yang mau mengerti spt dia.

Kita boleh memilih untuk terus melihat kekurang pasangan kita dan merasa tidak bahagia selamanya. Tapi kita juga bisa memilih melihat hal-hal kecil yang mbuat kita bahagia dari pasangan kita kan? Pasti ada deh,misalnya kekonyolannya. Manusia kan tidak sempurna.

Yang luar biasa adalah suami masih sangat sayang sama saya walaupun saya berkali-kali telah mengecewakan dirinya. Cinta atau pengertian ya? Alhamdulillah.

Carilah jodoh yang seiman supaya aman, jangan kalap pedekate calon karena tajir semata. Kalau gaya hidup & pandangn hidup beda ya jangan dipaksakan. Dan jangan jadikan perbedaan budaya, ras, kasta, umur, fisik dan hal yang bersifat duniawi menghalangi cinta sejati anda. Memang benar sabda Rasullullah, pilihlah agamanya jika mau bahagia dunia dan akhirat. Dan alhamdullillah, saya diberikan imam yang sholeh, seorang pejuang dan berkomitmen dengan pilihannya :)

Untuk bisa bahagia dalam pernikahan kita maka kita harus berjuang & bersedia berubah untuk kenyamanan bersama. Jangan egois, nanti rugi sendiri.

Sekian dulu sharing saya yaa… semoga bisa dipetik manfaat dari sekelumit perjalanan kehidupan saya yang belum seberapa ini.

17 komentar:

  1. berkunjung sob..salam kenal..sukses ngeblog-nya..:)

    BalasHapus
  2. >>outbond: makasih dah mampir
    >>Maya: tapi butuh keberanian untuk menjemput kebahagiaan itu :D

    BalasHapus
  3. kisahnya sangat bagus sumpah!
    meski saya masih berpacaran, saya juga mengalami kisah yang seperti ini. hanya bedanya, kami masih satu iman.

    kami bertolak belakang secara karakter. tapi, perbedaan itulah yang justru menyatukan kami. kami bisa saling menghargai, mengisi, dan melengkapi segala kelebihan dan kekurangan masing2.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. >>disabilitas: salut!! jarang org skrg yg berpandangan perbedaan itu lah yg menjadi 'bahan' pelengkap satu sama lainnya :D makanya dikit2 putus, cerai karena alasan "tidak ada kecocokan dan kesamaan lagi", maunya seragam mulu :P

    BalasHapus
  6. >>miawruu: mau tisu ;)

    BalasHapus
  7. buat pengingat.
    Tapi itu bener cerita beneran atau hanya sekedar cerita fiksi inspriasi?

    BalasHapus
  8. >>belajar photoshop: yap

    >>21inchis: cerita beneran

    BalasHapus
  9. sama kyk yg saya alami........ but semuanya masih terlalu sulit untuk di rubah, love for ila rahma

    BalasHapus
  10. but love is fight, n i must fight for loving her heart. n happy ending i hope, love for ila rahma

    BalasHapus
  11. Ku harap perjuangan kita sekuat itu, always love deka 😘 si mr.anonim 😁

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Ini itu asli fakta..
    Udah terjadi 2x dlm hidup..
    Tapi saya masih menyia"kan... Dan trnyata akhirnya penyesalan..

    BalasHapus
  14. DAPATKAN KEMENANGAN BESAR HANYA DI http://www.Hokijudi99.id
    SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA


    Fastbet99group.org >>> PROMO MENARIK DENGAN KEUNTUNGAN BESAR UNTUK ANDA

    DAFTAR SEKARANG DI SINI : https://bit.ly/2BIUZI7


    INFO LEBIH LANJUT :
    Nomor Indo : +62856 - 6450 - 8995
    Nomor Thailand : +66846 - 340 - 117
    Live Chatting : http://goo.gl/lk6hBc
    BB : 2BB90FCC
    LINE : CS_HOKIJUDI99
    WHATSAPP : +66846340117
    ID WECHAT : HOKIJUDI99
    TELEGRAM : HOKIJUDI99
    TWITTER : @HOKI_JUDI99

    KUMPULAN PANDUAN JUDI UNTUK KEMENANGAN BESAR ANDA YANG BISA ANDA KUNJUNGI DI : http://bukujudi99.com/

    SITUS LIVE STREAMING BOLA TERUPDATE DAN TERLENGKAP DAPAT DI LIHAT DI :
    lihatbola.live
    lihatbola.asia
    asianbookie.id

    SITUS LIVESCORE TERLENGKAP DAN TERUPDATE DAPAT DI LIHAT DI >>> https://menitgoal.com/


    KUMPULAN PREDIKSI BOLA YANG TERLENGKAP DAN TERPERCAYA YANG WAJIB ANDA KUNJUNGI : https://prediksipapa.com/

    BalasHapus